“Kenapa sih orang yang kaya makin kaya tapi mereka yang miskin jadi semakin miskin?”Dalam artikel ini, Hipwee akan berusaha memaparkan penyebabnya. Selain itu, Hipwee juga akan memberimu cara agar bisa mengadaptasi apa yang orang-orang kaya lakukan. Dengan tujuan kamu bisa mendapatkan kekayaan seperti mereka, tentunya.
Seberapa Parahkah Ketimpangan Pendapatan Di Indonesia?

Gambaran ketimpangan pendapatan Indonesia via www.bloomberg.com
Tapi kalau ekonomi kita bertumbuh dengan baik, mengapa masih ada dari kita yang miskin?

Indonesia masuk ke 10 besar negara yang koefisien Gini-nya paling besar di 2010 via choi-ubom.tumblr.com
Ternyata, sebagaimana dilaporkan The Jakarta Post, ketimpangan pendapatan di Indonesia juga meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonominya. Pada tahun 1999, misalnya, koefisien Gini Indonesia tercatat berada di angka 0,31. Di tahun 2009, angka ini naik sebesar 0,06 ke 0,37. Satu tahun setelahnya, koefisien Gini Indonesia menunjukkan angka 0,38. Tahun 2011 kembali menunjukkan peningkatan koefisien Gini ke angka 0,41.
Padahal, PBB menetapkan angka 0,4 sebagai “batas aman” koefisien Gini. Jika suatu negara melebihi angka tersebut, kondisi ekonominya bisa berakibat buruk bagi stabilitas sosial-politiknya.
Pada Tahun 2011, 20% Orang Terkaya Indonesia Menikmati Hampir 50% Pendapatan Nasional Negeri Kita

Orang kaya menikmati hampir 50% dari pendapatan nasional via instagram.com
Di negara dengan kesenjangan ekonomi yang besar, tak semua penduduknya dapat menikmati manfaat-manfaat itu. Inilah yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 1999, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa 20% orang dengan pendapatan tertinggi di Indonesia menikmati 40,57% dari keseluruhan pendapatan nasional. Di tahun 2011, angka ini mencapai 48,42% — alias hampir setengah dari total pendapatan nasional negeri kita.
Sebaliknya, 40% penduduk Indonesia dengan penghasilan terendah justru bernasib semakin buruk. Pada tahun 1999, mereka masih bisa “menikmati” 21,66% dari total pendapatan nasional. Di tahun 2011, mereka hanya bisa merasakan 16,85% dari keseluruhan pendapatan nasional di tahun tersebut.

Tetap orang kaya yang menikmati pertumbuhan ekonomi via www.dripbook.com
Namun, yang menikmati dampak-dampak ini hanya segelintir dari kita saja. Mereka yang miskin dan membutuhkan masih tetap harus berjuang dengan sepeda motor usang, harga gula yang mencekik, serta infrastruktur sekolah yang menyedihkan. Pendeknya? Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Daripada Tidak Produktif Dan Terus-Terusan Menyalahkan Pemerintah, Lebih Baik Kamu Cek Diri Sendiri. Yakin Udah Siap Kaya?
Kita tentu berhak merasa kecewa pada pemerintah yang belum bisa mengatur pemerataan pendapatan bagi semua kalangan. Namun, terus-terusan menghujat tanpa melakukan apapun juga bukan jadi solusi. Sementara pemerintahan selanjutnya berbenah diri untuk menciptakan perekonomian yang lebih rapi, apa yang bisa kita lakukan?Ada baiknya kita justru menjadikan hal ini sebagai bahan refleksi. Tentu bukan hanya kesalahan regulasi dong, kenapa mereka yang kaya makin kaya sementara mereka yang miskin tetap miskin. Pasti ada perbedaan mentalitas dan perilaku yang turut menyebabkannya.
1. Orang Kaya punya Visi yang Jelas Soal Hidup yang Ingin Mereka Bangun, Orang Miskin Justru Merasa Tidak Punya Kontrol Terhadap Hidup

Orang kaya berani mengontrol hidup mereka sendiri via akan-careers.tumblr.com
Mentalitas semacam ini tidak dimiliki oleh mereka yang miskin. Orang-orang miskin tetap miskin karena merasa tidak bisa mengontrol jalannya roda kehidupan mereka. Tidak jelasnya visi dan rasa “tidak punya kontrol” atas hidup membuat orang miskin tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
Ibaratnya, visi yang jelas adalah peta yang bisa membawa orang kaya sampai ke tempat tujuan tanpa tersasar. Sementara orang miskin hanya puas dengan membaca arah angin.
2. Orang Kaya Berani Bermimpi Besar, Orang Miskin Cuma Omong Besar

Orang miskin hanya bisa omong besar via denplace.blogspot.com
“Aku ingin jadi CEO.”atau:
“Aku mau punya pesawat jet pribadi.”Sementara orang miskin punya kecenderungan untuk menertawakan impian besar tersebut. Tidak jarang mereka mengeluarkan kata-kata meremehkan yang membuat si orang yang siap kaya itu tersudutkan. Barulah saat si kaya terbukti bisa mencapai impiannya, orang-orang miskin akan menutup mulut.
3. Orang Dengan Mental Siap Kaya Berpikir Untuk Menang, Sementara Orang Miskin Selalu Takut Kalah

Orang yang siap kaya selalu fokus ke kemenangan via nationalpost.tumblr.com
Di lain sisi, orang miskin akan selalu berpikir untuk melindungi apa yang telah mereka miliki. Mereka enggan berjudi nasib, masuk ke dalam persaingan demi mendapatkan pencapaian yang lebih besar. Orang dengan mental “miskin” akan merasa cepat puas terhadap apa yang sudah dimilikinya, meski jumlahnya belum seberapa.
Orang miskin kebanyakan jadi miskin selamanya karena tidak mau mencoba mengorbankan apa yang telah mereka miliki demi pencapaian yang lebih besar.
4. Dia yang Siap Kaya Fokus Melihat Peluang, Dia yang Siap Miskin Selamanya Hanya Melihat Rintangan

Orang yang mentalnya miskin selalu takut pada tantangan via blogs.baruch.cuny.edu
Orang dengan mentalitas siap makin kaya akan fokus memandang peluang. Dia akan melakukan segalanya demi mencapai tujuan akhir, yaitu kesuksesan. Segala permasalahan yang muncul sepanjang usaha mencapai kesuksesan akan dihadapi dan berusaha diselesaikan satu persatu.
Sebaliknya, orang yang mentalitasnya miskin hanya akan terpaku pada rintangan. Sedikit-sedikit ngeluh, sedikit-sedikit takut gagal. Akhirnya, orang dengan mentalitas macam ini akan terjebak dalam ketakutannya sendiri.
5. Orang Kaya dan Orang Miskin Dibedakan Dari Komitmen Mereka

Yang membedakan adalah komitmen via i-will-be-skinny-forever.tumblr.com
Orang miskin juga punya impian, tapi mereka tidak berani menetapkan visi dan tujuan jelas yang ingin dicapai. Hasilnya, saat ada rintangan kecil di depan mata, orang miskin cenderung lebih gampang menyerah. Sementara orang miskin sibuk bermimpi, orang kaya sibuk mempertebal komitmen agar tidak menyerah di tengah jalan.
6. Orang Kaya Memilih Untuk Mengelilingi Dirinya Dengan Orang-Orang Sukses

Kelilingi dirimu dengan orang-orang sukses via www.lifestyleasia.com
Kalau mau kaya dan sukses, cobalah untuk selalu mengelilingi diri dengan rekan-rekan yang (minimal) ingin kamu samai level kesuksesannya. Kalau perlu, cari yang lebih hebat dan bisa kamu jadikan panutan. Bergaul dengan mereka yang sukses akan mengubah pola pikirmu soal pencapaian dan kegagalan.
7. Kemauan Belajar, Membedakan Mereka yang Akan Bertambah Kaya dan Mereka yang Akan Tetap Miskin Selamanya

Orang sukses akan terus belajar via everybodyreadingbooks.tumblr.com
Orang-orang yang tidak punya mentalitas ini akan merasa dia sudah tahu segalanya. Mereka enggan merendahkan ego dan membuka kepala untuk menerima ide-ide baru dari lingkungan sekitarnya. Nah, orang-orang yang mentalitasnya seperti ini nih yang biasanya gak akan tambah kaya.
Jadi kaya dan miskin itu bukan cuma perkara keberuntungan. Dia yang kekayaannya terus bertambah melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh orang-orang yang makin miskin.
Pilihannya ada di tanganmu. Kamu mau meniru kelompok yang mana?
reblog: hipwee.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar