Begitu juga dengan kekayaan yang didapat oleh 10 pengusaha Indonesia ini. Tidak jarang merekamesti mengalami banyak kegagalan dan harus kembali memulai dari awal. Siapa saja 10 orang tersebut dan bagaimana kisahnya? Yuk, simak artikel ini.
1. R. Budi dan Michael Hartono – Djarum Group

Robert Budi Hartono via forbes.com
Di tangan Hartono bersaudara ini, Djarum tumbuh menjadi perusahaan besar di Indonesia dan mulai mengekspor rokok kreteknya ke luar negeri pada tahun 1972. Mereka juga tidak lupa berinovasi pada produknya dengan menghadirkan jenis rokok Djarum Filter dan Djarum Super. Keduanya pun laku keras di pasaran.
Kerajaan bisnis keluarga Hartono tidak hanya di bidang rokok saja. Di bawah Djarum Group, mereka melebarkan sayap ke bidang elektronik dengan memroduksi Polytron, membangun komplek bisnis di kawasan Hotel Indonesia, memiliki 51% saham Bank Central Asia (BCA), dan memiliki 65.000 hektar kebun kelapa sawit di Kalimantan Barat. Total kekayaan yang dimiliki oleh Hartono bersaudara ini mencapai USD 15.000 M, setara dengan 165 triliun rupiah.
2. Eka Tjipta Widjaja – Sinar Mas Group

Eka Tjipta Widjaja via kolom-biografi.blogspot.com
Era Orde Baru menjadi awal kesuksesan Eka Tjipta dan kerajaan bisnisnya, Sinar Mas Group. Perusahaan awal Sinar Mas Group adalah PT Tjiwi Kimia yang bergerak di bidang produksi kertas. Kemudian dilanjutkan dengan membeli 10.000 hektar kebun kelapa sawit dan Bank Internasional Indonesia (BII) pada tahun 1982.
Saat ini, usahanya telah berkembang pesat di berbagai bidang. Sinar Mas Group menaungi perusahaan Asuransi Sinar Mas, Sinar Mas Land, Sinar Mas Pulp dan Kertas, serta telekomunikasi Smartfren. Jaringan yang dimiliki juga telah meliputi beberapa kawasan di Asia Tenggara. Total kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Eka Tjipta Widjaja ini mencapai USD 7.000 M, setara dengan 77 triliun rupiah.
3. Anthoni Salim – Salim Group

Anthoni Salim via viva.co.id
Dua perusahaan yang tidak dijual oleh Anthoni adalah PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Mills, yang juga merupakan 2 perusahaan terbesar di grupnya. Kedua perusahaan tersebut merupakan salah satu penghasil mie instan dan pemasok bahan baku makanan instan terbesar di dunia. Produk yang dihasilkan antara lain Indomie, Supermie, Simas Margarin, tepung Segitiga Biru, tepung Kunci Biru, tepung Cakra Kembar, dan minyak goreng Bimoli.
Keuntungan yang didapat oleh Salim Group dari 2 perusahaan ini sangat besar dan membuatnya menjadi orang terkaya ketiga di Indonesia dengan kekayaan sebesar USD 6.300 M, setara dengan 69,3 triliun rupiah.
4. Susilo Wonowidjojo – PT Gudang Garam

Susilo Wonowidjojo via forum.lowyat.net
Susilo Wonowidjojo dikenal sebagai orang yang adil, ulet, dan pekerja keras. Begitu adilnya hingga ia sangat selektif dalam memilih orang yang akan bekerja pada perusahaannya. Bahkan, anaknya sendiri pun jika tidak memiliki kemampuan yang mumpuni, tidak akan diterima oleh perusahaannya.
Buah dari kerja keras memang tidak pernah sia-sia. Saat ini, Susilo Wonowidjojo didapuk sebagai orang terkaya keempat di Indonesia dengan kekayaan sebesar USD 5.300 M, setara dengan 58,3 triliun rupiah.
5. Chairul Tanjung – CT Corp

Chairul Tanjung via tempo.co
Setelah keluar dari PT Pariarti Shindutama, Chairul Tanjung membidik 3 bisnis inti untuk dijalankan, yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Dari sini lah, ia mendirikan Para Grup, sekarang CT Corp, yang menaungi Mega Corpora, Trans Corp, dan PT CT Global Resource. CT Corp juga merupakan perusahaan yang membangun taman rekreasi indoor pertama di Indonesia, Trans Studio.
Saat ini, Chairul Tanjung tengah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia menggantikan Hatta Rajasa. Total kekayaan yang dimiliki olehnya mencapai USD 4.000 M, setara dengan 44 triliun rupiah.
6. Sri Prakash Lohia – Indorama Corporation

Sri Prakash Lohia via tempo.co
Sri Prakash mulai mengembangkan usahanya di bidang properti dengan nama Indorama Real Estate dan telah mengukuhkan nama perusahaannya di Bursa Efek Thailand. Total kekayaan Raja Tekstil Indonesia ini mencapai USD 3.700 M, setara dengan 40,7 triliun rupiah.
7. Boenjamin Setiawan – Kalbe Group

Boenjamin Setiawan via suaramasa.com
Kalbe Group menaungi 3 perusahaan yang memperkuat posisinya di bidang farmasi, yaitu PT Kalbe Farma, Dankos Laboratories, dan PT Enseval Putra Megatrading. Ketiga perusahaan ini saling bekerja sama dalam penelitian, pengembangan, produksi, hingga distribusi. Boenjamin Setiawan memilih cara ini untuk menghasilkan produksi yang terkontrol dan efisien.
Penjualan Kalbe Group yang telah mencapai lebih dari 7 triliun rupiah, membawa sang pemilik menjadi orang terkaya ketujuh di Indonesia. Kekayaan yang dimilikinya sebesar USD 3.000 M, setara dengan 33 triliun rupiah.
8. Peter Sondakh – Bentoel dan Rajawali Group

Peter Sondakh via forbes.com
PT Grup Rajawali mengembangkan sayap bisnisnya dengan sangat luas ke berbagai bidang. Ada 5 sektor besar yang dipegangnya, yaitu pariwisata, telekomunikasi, perdagangan, keuangan, dan transportasi. Sayangnya, saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1998 lalu, nama PT Grup Rajawali dan Peter Sondakh sempat tenggelam. Namun dengan usaha kerasnya, kesuksesan mulai mendatangi PT Grup Rajawali dan Peter kembali.
Saat ini, PT Grup Rajawali telah memiliki banyak anak perusahaan yang berkembang di 5 sektornya. Yang terkenal antara lain, Taksi Express, rokok Bentoel, dan Metro Department Store. Dengan semakin majunya PT Grup Rajawali, kekayaan Peter mencapai USD 2.700 M, setara dengan 29,7 triliun rupiah.
9. Keluarga Mochtar Riady – Lippo Group

Mochtar Riady via forbes.com
Pada tahun 1981, Mochtar membeli Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning dan diganti namanya menjadi Bank Lippo. Sebelumnya, Mochtar juga menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong, pemilik Bank Central Asia dan Salim Group, untuk mengelola BCA karena kemahirannya dalam bidang perbankan. Selain bergerak di bidang perbankan, Lippo Group juga mengembangkan sayapnya ke bidang ritel dan properti. Matahari Department Store dan Lippo Karawaci adalah salah satu rintisan usahanya.
Bisnis Mochtar Riady telah menjangkau sampai ke negeri Cina dan saat ini dikelola oleh anaknya, James Riady. Kekayaan yang dimiliki Mochtar dari bisnisnya ini mencapai USD 2.500 M, setara dengan 27,5 triliun rupiah.
10. Sukanto Tanoto – Garuda Mas

Sukanto Tanoto via sukantotanoto.wordpress.com
Grup Garuda Mas semakin meluas dengan bergabungnya UniBank di sektor perbankan. UniBank diambil alih oleh Sukanto saat sedang mengalami krisi finansial. Sukanto juga telah menanamkan saham di perusahaan kelapa sawit internasional, yaitu National Development Corporation Guthrie di Filipina dan Electro Magnetic di Singapura.
Kekayaan yang dimiliki oleh Sukanto Tanoto saat ini mencapai USD 2.300 M, setara dengan 28,3 triliun rupiah.
Kekayaan yang mereka miliki memang fantastis. Tapi, bukan untuk menimbulkan perasaan iri, ya. Jadikan perjalanan hidup dan kesuksesan 10 orang di atas sebagai motivasi supaya kamu pun bisa sukses seperti mereka. Selamat menjadi sukses!
reblog : hipwee.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar