Mengapa Wanita Mudah Menangis?
submitted by : Hari Teguh Patria
sumber
: milis "Ingatan"
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki
yang bertanya pada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya
menjawab, "Sebab aku wanita".
"Aku tak mengerti" kata si anak
lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak
akan pernah mengerti....". Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya.
"Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas".
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa
alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi
remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu
malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita
mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan
menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun
juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang
sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan
mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca
dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya
tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada
wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit,
walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih
sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau
acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang
akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap.
Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut
olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing
suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya
tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan
menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.
Walau seringkali pula kebijaksanaan itu
akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri
sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar
dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar
dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki
wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar