Ada yang bertanya, sejauh mana masa lalu mempengaruhi kesuksesan kita di masa depan?
Sebelum kita menjawab pertanyaan diatas, kita lihat faktanya saja. Ada orang yang memiliki masa lalu kelam, masa lalu
yang pahit, dan penuh kegagalan, namun saat ini mampu meraih sukses.
Ada juga orang yang sekarang sukses karena masa lalunya penuh dengan
kesuksesan. Sebaliknya juga ada, tidak sedikit orang yang memiliki masa
lalu indah dan gemilang namun mengalami keterpurukan saat ini.
Anda sudah bisa menebak jawaban pertanyaan diatas? Ini alasannya.
Masa lalu, baik atau buruk, akan meninggalkan kenangan. Baik kenangan
indah yang membuat kita semangat. Namun kadang, kenangan indah juga
membuat orang terlena. Beruntunglah yang menjadikan kenangan indah
sebagai pemicu semangat. Begitu juga, ada orang yang meninggalkan
kenangan pahit kemudian dijadikannya sebagai cambuk yang memotivasi
dirinya hingga sukses. Namun, tidak sedikit orang yang hilang semangat
karena masa lalu yang kelam.
Jadi, terlepas apakah masa lalu kita itu baik atau buruk, yang
terpenting ialah bagaimana kita mengambil hikmah kemudian dijadikan
sebagai landasan kita untuk melangkah ke depan saat ini. Tidak peduli
apakah kenangan itu baik atau buruk, keduanya mengandung hikmah.
Selanjutnya, apakah Anda mau memanfaatkan hikmah itu sebagai tindakan
saat ini atau tidak?
Kuncinya Ada Pada Saat Ini
Kuncinya ada pada saat ini, bukan masa lalu. Bagimana
Anda bersikap dan bertindak sekarang. Bagaimana Anda menyikapi masa lalu
kemudian mengambil tindakan untuk menyongsong masa depan.
Itulah yang perlu Anda lakukan saat ini atau sekarang: mengambil hikmah dan bertindak.
Saya teringat dengan kata-kata W Michell, orang yang sebagian besar
tubuhnya pernah terbakar dan hidup diatas kursi roda. Dia mengatakan
“It’s not what happens to you. It’s what you do about it.”
Ini bukan tentang apa yang terjadi pada Anda. Ini tentang apa yang Anda lakukan dengannya. Fokusnya: apa yang Anda lakukan. Kapan? Ya sekarang.
Ada kata-kata yang indah, yang dikatakan oleh baginda Rasulullah saw
Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji
Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan
bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam
sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Apa pun yang terjadi di masa lalu, kebaikan atau musibah, keduanya menjadi lahan mendapatkan pahala dari Allah.
subhanallah ukhti,..hehe,..:)
BalasHapushaha welda udah seneng aja,kirain sp gt yg comment perdana dan niatnya pngn lnsg pamer ke tika,,ehh ternyata tika yg comment,hahahaa
BalasHapushaahaaaa,..ngakak bgt wel,...hii,..hi,..
BalasHapus