Jumat, 05 September 2014

Ayahku IDOLAKU


Yaaaa cerita tentang ayah gak kan pernah ada kata bosan olehku.

ayah iya ayah, sosok yang sangat ku kagumi sejak kecil hingga sekarang bahkan sampai kapanpun tetap ku kagumi, kekaguman yang melebihi kekaguman atas sosok jenius einstein, habibie dan idola lainnya. ayahku mengajarkanku banyak hal,tidak hanya sebagai sosok seorang ayah, tapi bisa menempatkan diri sebagai teman sejawat dikala aku butuh teman.

ayah iya ayah, yang selalu memandang 'apapun' dengan positif dan optimis, TIDAK PERNAH mengeluh walau dirudung masalah sepelik apapun. justru masalah adalah tantangan yang harus diselesaikan. ayahku bukan sosok ustadz atau pemuka agama, tapi di setiap tutur katanya selalu terucap syukur dan nasehat2 islami yang menenteramkan jiwa.

ayah iya ayah, yang selalu menyemangati dengan caranya sendiri. dengan style nya sendiri. disaat semua orang, semua keluarga mengganggap keterlambatan ku lulus adalah suatu "masalah dan aib", ayah justru berpikir sebaliknya, ayah melihat dengan sudut pandang berbeda. ayah selalu bangga dengan jalan yang ku pilih, ayah selalu menyelipkan petuah dan motivasi disaat dahaga mulai menghampiri. iya ayah, yang tau dan mengenalku lebih dari diriku sendiri, selalu bisa melihat sisi positif dibalik semua yang terjadi.

ayah iya ayah, walau cuma lulusan SMA, namun wawasan dan kepiawaian nya menalar semua hal melebihi profesor dan pemuka adat dikampungku, walaw cuma lulusan SMA, namun sering dikunjungi kepala sekolah, guru ngaji, bahkan dosen untuk sekedar bercengkerama dan meminta masukan beliau.

ayah iya ayah, mengajari banyak arti hidup padaku. kobaran semangat yang masih menyala di usianya yang tak lagi muda selalu menginspirasi ku dalam setiap langkah yang kutempuh. tetesan keringatnya selalu kujadikan penyemangat studiku.

ayah iya ayah, yang selalu kujadikan standar dalam memilih pasangan hidup yang belum kutemui hingga sekarang, sosok yang bertanggungjawab, setia, pekerja keras, dan berwawasan luas.
bertanggungjawab: tercermin dari menafkahi anak dan istri, dan mau menerima ganjaran (malu, cacian, hujatan) atas apa yang dialami keluarganya
setia: di usia yang tak lagi muda, ayahku masih terlihat tampan (makin tampan lebih tepatnya), tidak sedikit para janda dan gadis (teman2 kakak ku) yang menggoda ayahku, namun ayahku tetap setia pada ibu yang walau notabene ibu ku tidak suka dandan dan tidak romantis. jika diliat dari silsilah keluarga ayahku, kakekku dan oom ku tipikal yang setuju dengan poligami, terbukti dari punya istri lebih dari 1. namun ayahku tetap setia dengan ibu ku ( 2 thumbs for my father)
pekerja keras:  yah ayah ku seorang wiraswasta, punya usaha meubel di rumah, like you know lah pemasukan wiraswasta itu gak menentu, disaat ada borongan yaaa gede, kalo gak ada, ya paling dikit atau bahkan gak punya pemasukan sama sekali, namun ayahku tetap bejuang demi menafkahi anak istri. disaat pesanan meubel sepi, ayah inisiatif buat layangan sama gulungan senar buat dijual, atau buat meja pingpong dan gerombol, nanti disewain. atau melatih burung buat berkicau, nanti dijual setelah si burung sudah lincah berkicau. atau buat ukiran buat dijual dan banyak lagi yang lain. ayah tipikal yang tidak tertarik berprofesi sebagai PNS, menurut ayah, PNS itu bukan pekerjaan menantang. kakek ku (ayah dari ayahku) seorang komandan militer dan kakekku (ayah dari ibuku) seorang hakim pengadilan agama. namun ayah ibuku tidak ingin mengikuti jejak mereka
berwawasan luas: terlihat dari banyak nya tamu-tamu yang datang kerumah yang notabene akademisi mengajak ayah berbincang dan meminta pendapat serta saran dari ayah. dan walau ayah tidak sempat menduduki bangku kuliah namun ayah selalu paham dan nyambung diajak ngobrol tentang teori-teori ekonomi dan sejenisnya yang kudapat 6 tahun di bangku kuliah

ayah iya ayah,yang memberi kepercayaan penuh padaku untuk memutuskan segalanya sendiri, ayah yang percaya akan anak gadisnya untuk hidup sendiri di rantau. dan ayah yang memberikan kebebasan penuh pada anak gadisnya untuk menentukan pasangan hidup dan masa depannya

ayah iya ayah, laki-laki multitalenta yang sangat ku kagumi, mahir memainkan alatmusik (gitar,piano,drum), suara vokal yang bagus (vokalis band semasa muda), kreatif menciptakan lagu, jago masak, expert di beberapa bidang olahraga (pingpong, tennis, badminton, billyard, sepakbola, karate, panah), pintar melukis (seni lukis di kertas dan seni pahat di kayu), ahli eksak, nalar yang bagus, motivator, dan arsitek handal.

yah ayah, sosok yang selalu kusebut dalam doaku dan kuingat disetiap langkahku

terimakasih ayah

bangga akan darahmu yang mengalir di diriku

teruntuk ayahku Ediy Nicholman laki-laki luar biasa yang pernah ku kenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar