Sabtu, 10 Mei 2014

yuk NIKAH ^_*

Terinspirasi tulisannya kak suphe, moga bisa datangkan manfaat buat diri sendiri maupun oranglain yang sama2 belum nikah :)

Mayat Paling Sengsara itu Mengingatkanku | Alasan menikah
Seringkali aku bertanya dan mendengar. Kapan nikah? Dan jawaban yang aku dapatkan sungguh bervariasi. Ada yang pengen banget nikah tapi belom ada calonnya. Ada yang menyebutkan dengan jelas kapan target nikahnya.Ada yang bilang,, nikah? Emang gak pake duit? 30 tahun. 27 tahun atau masih belom tahu kapan menikah karena sampai saat ini belom tertarik dan belom memiliki alasan untuk menikah.
Aku sendiri adalah bagian dari orang yang sangat berminat dan sangat mendukung menikah. Iyaah lebih baik menikah daripada pacaran. Lebih baik menikah sederhana segera dari pada menunda menikah demi ngumpulin modal untuk sebuah pernikahan yang mewah.

Motivasiku untuk menikah itu semakin kuat ketika aku menemukan sebuah kisah tentang mayat yang paling sengsara yaitu mayat orang yang melajang. Bukan saya yang bilang tapi langsung Rosul yang bersabda :: Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah (H.R. Bukhari). Dalam Hadits lain Rasul menyampaikan :: Diantara semua yang paling buruk adalah hidup membujang dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Y. Dan Thabrani). Ingat, Rasul tak pernah bohong otomatis itupun merupakan jaminan dari Allah.

Ingat tentang 3 amalan yang tidak akan terputus sampai kita mati salah satu diantaranya adalah doa anak yang soleh. Bagaimana kita akan mendapatkan doa anak yang soleh, jika diri ini belom menikah? Siapa yang tahu kita akan berumur panjang. Saat membaca artikel tersebut diri ini langsung takut. Takut menjadi salah satu dari mayat yang paling sengsara itu.

Apapun yang terjadi tujuan hidup kita didunia ini adalah untuk mengharap ridho Allah. Banyak beramal baik untuk mendapatan pahala yang lebih banyak. Meskipun pahala yang banyak tidaklah menentukan Allah ridho pada kita atau tidak. Tapi salah satu usaha yang dapat kita lakukan yaitu Melakukan yang Terbaik.

Pernikahan seringkali dibilang bertujuan untuk menyempurnakan separuh agama. Ucapan itu bukan hanya sebuah isapan jempol belaka. Lagi-lagi Rosul menyampaikan :: Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al kamil dari Abu Hurairah).

Ibadah orang yang sudah menikah itu memiliki pahala yang berkali-kali lipat. Begitupun memandang lawan jenis yang tidak muhrim dengan syahwat bernilai dosa. Apalagi melakukan tindakan yang lebih dari itu, semuanya bernilai dosa. Berbeda dengan yang sudah menikah, suami istri menjadi muhrim. Memandang, berpegangan tangan menjadi bernilai ibadah dan melakukannya kita mendapatkan pahala.

Tersadar dosa diri ini tidak hanya banyak tapi sudah menumpuk bahkan menggunung. Aku pun berpikir ingin menikah untuk memperoleh banyak pahala. Jika memandang suami saja berpahala, berusaha melakukan hal lain yang membahagiakan suami pun pastinya berpahala, maka aku pikir menikah dapat menjadi pemberat tabungan amal baik bagiku. Semoga pernikahan mendekatkanku pada Allah. Aamiin..

Ada sebuah statement yang menyatakan ridho Allah adalah ridho suami. Suami adalah surga dan neraka bagi istri. Diri ini meniatkan ingin mendapatkan sebuah pernyataan, jika suatu hari meninggal aku ingin suamiku mengucapkan bahwa dia ridho aku menjadi istrinya. Saat kalimat itu terucap, saat itulah Allah pun ridho kepadaku dan saat itu aku mendapatkan satu tiket untuk menuju Surga-Nya . Aamiin...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar