Jumat, 10 Oktober 2014

PUTUSKAN SEGERA

mengutip komentar teman pada postingan ku sebelum yang ini:
Hidup adalah seni mengambil keputusan. karena jika kita tidak pernah memutuskan, kita hanya akan menjadi bagian dari keputusan orang lain. Dan pada setiap keputusan yang kita buat kita akan diminta pertanggungjawabannya. Tidak hanya di akhirat, tetapi juga di dunia. tidak peduli keputusan itu kita buat dengan pertimbangan yang matang atau tidak. tidak peduli keputusan itu kita buat sendiri atau dengan interfensi orang lain.

*lagi keinget hadist nabi "setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dia pimpin"
dan aku benar merasa tertampar dengan sendirinya, mulai bertanya pada diriku sendiri kenapa selama ini begitu banyak yang menjadi pertimbanganku dalam mengambil suatu keputusan. aku akan sangat dengan mudahnya memutuskan sesuatu jika menyangkut oranglain, namun akan sangat sulit sekali rasanya memutuskan untuk diri sendiri. aku sering dimintai saran oleh teman, adek, saudara untuk memutuskan sesuatu yang mereka sendiri bingung harus memutuskan yang mana dari beberapa pilihan atau keadaan yang ada, namun untuk keputusan menyangkut diriku sendiri aku justru bingung bahkan bisa dibilang tidak bisa memutuskan.untuk beberapa bulan terakhir ini, aku selalu berdiskusi dengan adekku dalam semua hal. entah ini suatu kebetulan karena aku sekamar dengannya, atau mungkin dia lebih cukup dewasa dibanding aku walau umurnya 5 tahun lebih muda dari ku. APAPUN yang aku hadapi, aku pikirkan, aku rencanakan selalu aku kompromikan dengannya. terkadang lebih sering aku terlihat sebagai sosok adik dimatanya, aku terkesan polos dan mudah dibohongi, tatkala aku ceritakan beberapa kejadian yang memalukan tentang diriku yang menjadi korban penipuan, korban hipnotis dan sebagainya.
dia pernah bilang bahkan sering/selalu bilang:
niwel ko ntah polos ntah bodoh, kok bisa-bisanyo ditipu,kok gampang picayo jo org baru kenal.nyo kalo menasehati pandai bono, tapi giliran jo diri sendiri ndak bapakai nasehat yang basampaikan ke adik-adik
yang artinya:
aku jago dalam menasehati tapi aku tidak mengaplikasikan dalam kehidupanku, aku dinilai terlalu baik atau polos. dan menurut dia terlalu baik beda tipis sama bodoh
hahaa memang aku sering di bully kalau terlalu percaya dan terlalu baik sama orang
terlepas dari itu, aku bahagia bisa dikoreksi oleh adikku sendiri, aku bahagia karena sekarang ini adik ku lah yang menjadi teman curhat ku. diapun juga begitu. jadi cerita kita tidak akan diketahui banyak orang, seperti sebelumnya, kita lebih nyaman curhat sama teman dibanding sama keluarga. dan dia paling gencar menjodohkanku ke kakak temannya, ke asisten dosen nya. alasannya: menurut dia aku tidak pintar untuk memulai hubungan yang serius dan ketakutan terbesar dia adalah takut aku terlambat memikirkan hal yang menjadi separoh agama itu.

dan keputusan tetaplah ditanganku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar